Kapan Kita Harus ke Dokter?

29 12 2008

UMUMNYA kita pergi ke dokter, ketika kondisi kesehatan secara fisik terasa menurun atau kondisi badan terasa sakit betul (udah parah biasanya ….). Dalam keadaan seperti itu, biasanya kondisi badan kita memang benar-benar sudah ‘parah’. Lantas, apakah tindakan seperti itu salah?Tentu, tindakan pergi ke dokter ketika menderita sakit tidaklah salah. Namun demikian, sebenarnya ada hal-hal yang bisa kita pantau dan perbuat setiap saat untuk memutuskan apakah perlu pergi ke dokter atau tidak. Hal ini dilakukan, tidak lain agar kesehatan kita tetap terpelihara dengan baik dan tentunya untuk menghindari keadaan sakit yang lebih parah menimpa organ-organ tubuh kita. Bukankah, lebih baik sedini mungkin mengetahui kondisi kesehatan tubuh yang sebenarnya? Atau dengan istilah lain, mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
Berikut beberapa bagian organ-organ tubuh kita yang dapat dipantau, untuk mengingkatkan kapan waktu yang tepat bagi kita perlu pergi ke dokter;
Pertama, dengan menekan ibu jari kaki. Untuk mengetahui kurang lancarnya sirkulasi darah atau pernapasan, maka cobalah tekan ibu jari kaki Anda selama beberapa detik. Jika warnanya tetap pucat dan tidak kembali normal dalam waktu lebih dari dua detik, berarti kondisi sirkulasi tubuh Anda kurang baik.
Hal itu cukup beralasan, sebab kurang lancarnya sirkulasi darah atau pernapasan merupakan gejala berbagai keadaan tubuh yang tidak normal. Untuk melancarkan sirkulasi darah, sebaiknya berolah raga dengan teratur. Jangan berdiri maupun duduk terlalu lama. Usahakan agar tubuh kita selalu bergerak. Bukankah gerak itu merupakan pertanda kita hidup?
Kedua, periksalah kondisi payudara Anda. Tindakan ini adalah khusus untuk para wanita. Waktu pemeriksaan payudara sendiri yang terbaik adalah sehabis masa haid. Caranya, lihatlah di kaca, perhatikan kalau-kalau ada kelainan, perubahan, penebalan kulit yang tidak biasa, atau ada bagian kulit yang lepas dari puting payudara Anda.

Adapun langkah untuk memeriksakan adanya benjolan atau tidak, maka caranya angkatlah sebelah tangan Anda ke belakang kepala, lalu gunakanlah tangan yang sebelah lagi untuk meraba ada tidaknya benjolan payudara. Cara merabanya, mulai dengan menekan perlahan-lahan pada lingkaran paling luar dari payudara ke dalam, sampai akhirnya ke puting payudara. Dan jangan lupa periksa juga di sekitar ketiak Anda. Jika ada benjolan di sekitar payudara, termasuk di ketiak, baik di bagian kiri maupun kanan, maka segera periksakan ke dokter.

Ketiga, periksalah kondisi gusi dan gigi Anda. Apakah kondisi gusi Anda lembut, berwarna merah tua dan mudah berdarah? Atau gigi Anda agak goyah? Bila ya, itulah tanda-tanda bahwa gusi dan gigi Anda tidak sehat.

Untuk itu, gosoklah gigi Anda setiap hari dan bersihkan di antara sela-sela gigi dengan benang gigi secara teratur. Hindari mengonsumsi makanan yang manis-manis dan kunjungilah dokter gigi Anda secara teratur, enam bulan sekali.

Keempat, periksalah kondisi perut Anda. Apakah perut Anda selalu kembung? Jika ya, mungkin Anda terserang stres. Cara meyakinkan stres atau tidak, lihatlah di kaca (cermin). Apabila kondisi rahang yang tegang, mata merah, kening berkerut, lutut terasa tegang, dan pencernaan Anda terganggu, maka itulah tanda-tanda stres menyerang Anda.

Sebagai langkah antisipasinya, perbanyak mengonsumsi makanan berserat, kurangi makanan yang terlalu berbumbu, dan perbanyak gerak/senam badan. Agar tubuh menjadi rileks, disarankan untuk berlatih yoga atau mendengarkan lagu-lagu yang membuat kita senang. Bisa juga tidur di ruang yang gelap selama 10 menit. Apabila kondisinya tidak ada perubahan, maka periksalah segera ke dokter langganan Anda.

Kelima, periksalah kualitas paru-paru Anda. Untuk memastikan kondisi kesehatan paru-paru Anda, maka secara sederhana cobalah menarik napas dalam-dalam, kemudian hembuskan seketika lewat mulut. Bila cara ini membuat Anda batuk, itu pertanda paru-paru Anda memerlukan ekstra kerja untuk mendapatkan tambahan suplai oksigen.

Sebagai antisipasi awal, tariklah napas dalam-dalam, paling tidak 10 menit setiap hari melalui hidung, langsung ke rongga perut, baru kemudian keluarkan secara perlahan-lahan lewat hidung sambil mengempiskan perut. Jika langkah tersebut tidak juga menolong dan Anda masih tetap batuk, maka periksalah ke dokter.

Keenam, periksalah kualitas air seni Anda. Apakah air seni Anda berwarna kuning gelap atau keruh? Warna air seni yang baik adalah kuning muda dan jernih. Namun, sebenarnya perubahan bau dan warna air seni ini bisa terjadi karena kita mendapat tambahan vitamin (seperti vitamin B), atau bisa jadi kurang mengkonsumsi air putih.

nah, bagaimana mengetahui kalo konsumsi air kita kurang? cara yang sederhana adalah dengan melihat warna air seni sebagai berikut :

warna air seni kuning pekat, biasanya berbau tidak sedap, bertanda dehidrasi berat, solusi jangan tunggu lebih lama, jika perlu program khusus dan checklist kecukupan konsumsi air anda setiap hari.

warna air seni kekuning-kuningan, pertanda dehidrasi ringan, solusi perbanyak minum air

warna air seni putih bening, pertanda konsumsi air  minum kita dalam batas normal, solusi tetap MINUM AIR PUTIH minimal 8 gelas sehari.

Oleh karena itu, kalau warna air seni Anda berubah menjadi keruh, jangan khawatir dulu. Ingat-ingat apakah sebelumnya ada sesuatu yang telah Anda makan. Jika memang warna air seni itu selalu kuning keruh bahkan ada sedikit campuran darah, maka segerahlah periksa ke dokter.

 

Akhirnya, berdasarkan penilaian beberapa kondisi kualitas organ-organ tubuh tersebut, diharapkan Anda dapat mendeteksi sejak dini penyakit yang mungkin menyerang. Paling tidak, Anda bisa menentukan kapan saat yang tepat seharusnya Anda perlu pergi mengunjungi dokter. Semoga informasi ini bermanfaat!
 
Arda Dinata, AMKL.
Staf Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ciamis, Balitbang Kesehatan Depkes RI.

 

 

 


Aksi

Information

Tinggalkan komentar